Perempuan di Balik Fajar: Bupati Ikram Menghormati Mereka yang Menyapu Saat Kota Namlea Masih Tertidur

Oleh: Muz MF. Latuconsina

KETIKA kota Namlea masih tertidur dalam sunyi, dan subuh baru saja memecah malam, langkah-langkah kecil itu sudah menyusuri trotoar.

Bacaan Lainnya

Tangan-tangan renta namun penuh cinta, mengayun sapu seperti doa yang menari di atas aspal. Mereka ibu-ibu penyapu jalan—adalah suara paling awal yang membangunkan Namlea, sebelum klakson dan keramaian mengambil alih hari.

Di tengah rutinitas pemerintahan, 14/7/1025)  Bupati Buru, Ikram Umasugi menyisihkan waktunya menerima para perempuan penjaga fajar itu di Kantor Bupati.

 

Bukan seremoni besar, tapi cukup untuk menjadi isyarat bahwa ketulusan mereka telah sampai di ruang pemimpin.

“Waktu kita masih tertidur, mereka telah menjaga wajah kota ini tetap bersih. Sapu mereka bukan hanya membersihkan, tapi juga membangunkan kesadaran kita tentang pengabdian yang sering terlewat,” ujar Bupati Ikram dalam sambutan penuh kehangatan.

Bupati menyebut mereka sebagai “perempuan-perempuan cahaya”, yang meski tak pernah tampil di panggung utama, justru memberi makna mendalam pada kehidupan kota.

Ia juga berjanji akan memperhatikan kesejahteraan mereka, bukan sebagai belas kasih, tapi sebagai bentuk keadilan yang sudah semestinya.

 

Mama Wa Riri, salah satu ibu penyapu yang hadir, mengaku terharu.

 

“Kami biasa bekerja diam-diam, tak pernah berharap disorot. Tapi hari ini, kami merasa dilihat. Itu lebih dari cukup,” katanya, suara pelan, mata berkaca.

 

Pertemuan itu ditutup dengan foto bersama. Tak ada karpet merah, hanya lantai biasa yang hari-hari sebelumnya juga mereka sapu. Tapi hari itu, langkah mereka terasa lebih ringan, sebab pagi telah memberi mereka satu hal yang kerap langka: penghargaan.

 

Dan saat subuh menjemput pagi, ketika kota masih tertidur lelap, mereka kembali ke tugas mulia itu—menyapu, membersihkan, merawat kota… seperti biasa. Tapi kali ini, mereka tahu: fajar mereka telah dihargai.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *