Dalam dunia politik yang keras dan sering kali penuh intrik, kisah Muhammad Daniel Rigan (MDR) dan istrinya, Bella Sofhie, menorehkan jejak yang berbeda.
Mereka tidak masuk ke dalam politik demi kekuasaan, tetapi karena panggilan hati untuk melayani rakyat di Kabupaten Buru. MDR sebagai Ketua DPD Partai NasDem Buru dan Bella sebagai anggota DPRD Buru dari partai yang sama, berkomitmen memperjuangkan kepentingan masyarakat, dengan semangat yang dibalut oleh keimanan dan keikhlasan.
Menghadapi Tantangan dan Fitnah
Seiring dengan niat baik yang mereka bawa, perjalanan politik mereka tidak lepas dari badai. Fitnah, opini yang dibangun untuk menjatuhkan, bahkan narasi seputar kekayaan mereka disebar dengan harapan menciptakan keresahan hingga ada pihak yang membayangkan rumah mereka akan mengalami nasib seperti rumah para tokoh nasional lain yang dirusak massa.
Namun, keduanya memilih diam. Tidak membalas dengan amarah atau klarifikasi berlebihan. Mereka sadar, bahwa yang mereka hadapi bukan hanya konflik sosial-politik, tetapi juga ujian keimanan.
Keputusan Mundur: Bukan Karena Tekanan, Tapi Panggilan Jiwa
Di tengah arus dinamika politik, Bella memutuskan untuk mundur dari jabatan politiknya. Namun, keputusan ini bukan karena tekanan, demo, atau ketakutan. Ini adalah keputusan yang lahir dari keinginan pribadi sebuah bentuk kontemplasi mendalam dan ketaatan terhadap arah kehidupan yang mereka percayai digariskan oleh Allah.
Bagi mereka, politik bukan satu-satunya jalan pengabdian. Dan kekuasaan bukan ukuran nilai manusia.
Keputusan itu justru diterima dengan penuh rasa syukur, bukan kekecewaan. Mereka percaya, Allah yang mereka layani tidak akan membiarkan hamba-Nya yang setia terjatuh tanpa tujuan.
“Rezeki itu milik Allah, dan bisa datang dari empat penjuru mata angin,” ujar MDR dengan penuh keyakinan.
Cara Allah Bekerja: Sebuah Pelajaran Iman
Kisah MDR dan Bella adalah refleksi nyata bahwa tidak semua perjuangan harus disudahi dengan kemenangan di atas panggung kekuasaan.
Terkadang, kemenangan terbesar adalah ketika seseorang mampu melepaskan jabatan tanpa kehilangan rasa syukur.
Allah bekerja dengan cara-Nya sendiri. Menyelamatkan orang-orang yang setia, bukan hanya dari musuh yang terlihat, tapi juga dari jebakan sistem, niat jahat, dan kehidupan yang menjauhkan dari nilai-nilai luhur.
Hari ini, mereka mungkin tidak lagi berada di kursi kekuasaan, tapi mereka tetap kuat berdiri sebagai pribadi yang memegang prinsip, keyakinan, dan kehormatan. Dunia mungkin membangun opini, tetapi waktu dan kebenaran akan berbicara.
Ketulusan Akan Menang pada Waktunya
Dalam politik, mundur bukan berarti kalah. Bagi MDR dan Bella, ini adalah langkah mundur untuk menjemput arah baru yang lebih bermakna.
Dengan iman yang kokoh, mereka melangkah ke depan, meninggalkan hiruk-pikuk politik tanpa beban dan dengan hati yang damai.
Biarlah fitnah berlalu. Biarlah opini berputar. Tapi kebenaran akan menetap, dan Allah tidak pernah tidur.
Bagi mereka yang setia melayani dengan hati, pintu rezeki dan keberkahan akan terbuka, bahkan dari arah yang tak disangka-sangka.
” Jangan pernah menyakiti orang yang tidak pernah membalasmu, hati-hati karena pembalasan menjadi milik Allah”.
Kaperwil Maluku (SP)