Teks foto : Asrol Azis Lubis, SE,M.AP, Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Labuhanbatu beserta jajaran, Amarutden Lubis ketua korcam Bilah Hilir beserta jajaran, Bonnar Siburian, ketua korcam Panai Hilir beserta jajaran.
Labuhanbatu-fokuspost.com-Raut wajah mereka terlihat lelah, kulit terbakar matahari, namun semangat bertani tak pernah surut. Para petani di Desa Sei Pegantungan, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, terus berjuang di tengah keterbatasan.
Di wilayah ini, sekitar 5.000 hektare lahan pertanian 85 persen di antaranya berupa sawah sering kali kering dan tak bisa dimanfaatkan secara optimal. Minimnya modal, infrastruktur jalan yang rusak, serta anjloknya harga panen menjadi tantangan besar bagi mereka.
Akibatnya, panen hanya bisa dilakukan sekali dalam setahun, bergantung pada curah hujan yang biasanya turun antara September hingga Desember. Hingga kini, belum ada sistem irigasi yang dapat menghubungkan sawah-sawah petani karena keterbatasan biaya.
Bonnar Siburian, Ketua Korcam Tani Merdeka Indonesia (TMI) Panai Hilir, mengungkapkan harapan besar para petani kepada Presiden Prabowo Subianto agar memberi perhatian lebih terhadap sektor pertanian di daerah mereka.
“Kami sangat berharap perhatian dari Bapak Presiden Prabowo. Jalan akses ke sawah kami rusak parah, roda empat tak bisa melintas, sementara ongkos angkut dengan sepeda motor besar sangat mahal. Akhirnya, kami terpaksa menjual hasil panen melalui jalur perairan menuju Tanjung Balai,” ujarnya.
Selain infrastruktur, para petani juga mengeluhkan rendahnya harga jual gabah. Saat ini, mereka hanya bisa menjual gabah seharga Rp5.400 per kilogram, jauh di bawah harga penggilingan yang mencapai Rp6.200 per kilogram.
Ironisnya, harga tinggi ini lebih banyak dinikmati oleh pengusaha dari luar daerah seperti Labuhanbatu Utara, Tanjung Balai, dan Asahan.
Asrol Azis Lubis, Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia (TMI) Labuhanbatu, menegaskan komitmen organisasinya dalam memperjuangkan kesejahteraan petani.
“Kami akan bekerja keras demi memerdekakan petani di Labuhanbatu. Melalui kunjungan langsung ini, kami memahami permasalahan yang dihadapi petani dan akan berusaha mencari solusi terbaik,” katanya.
Menurut Asrol, sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional yang digagas Presiden Prabowo, DPD Tani Merdeka Indonesia Labuhanbatu telah memulai penanaman jagung di lahan seluas 1,2 hektare di Kelurahan Lobusona, Kecamatan Rantau Selatan. Saat ini, proses pematangan lahan sedang berlangsung sebelum benih ditanam.
“Kami berterima kasih kepada Dinas Pertanian Labuhanbatu atas dukungannya, serta kepada seluruh tim TMI Labuhanbatu yang bekerja keras dalam mewujudkan program ini. Semoga berjalan lancar dan berkesinambungan,” sebutnya.
Ke depan, TMI Labuhanbatu menargetkan memiliki 100 ribu hektare lahan pertanian binaan yang dikelola secara terintegrasi.
“Itu target kami. Kami ingin memastikan petani mendapatkan dukungan yang layak sehingga sektor pertanian di Labuhanbatu bisa berkembang lebih baik,” pungkasnya.(Red)