FOKUSPOST.COM | Maluku – Pj. Bupati Buru, DR. Jalaludin Salampessy menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW. yang dilaksanakan oleh Ikatan Kerukunan Keluarga Tionghoa Bupolo (IKKTB) Kabupaten Buru, di pasar Pujasera Namlea, Senin, (9/10/2023).
Hadir dalam peringatan tersebut, anggota DPRD Buru Erwin Tanaya dan seluruh anak cucu keluarga keturunan Tionghoa se-Kabupaten Buru.
Salampessy dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada IKKTB karena telah memperingati Maulid Nabi Muhamada SAW.
Salampessy menjelaskan, bahwa Nabi Muhamad lahir di tengah keberagaman. “di Madinah ada piagam Madinah yang memuat kesepakatan antara masyarakat Yahudi, Nasrani, Majusi, dan masyarakat Islam, dan Rasulullah menyatukan seluruh unsur perbedaan seperti yang berada dalam ruangan ini”, kata Salampessy.
Lanjut Salampessy, “kita berbeda-beda, berasal dari berbagai adat, tradisi, suku, agama, namun kita menyatu untuk berbuat hal-hal terbaik”, tuturnya.
“Kalau kita berbicara tentang struktur alam ini, maka ketika kita menebarkan kebaikan-kebaikan di muka bumi, itulah keberadaan kita, dari semua perbedaan dan menyatukan kebaikan-kebaikan kita, karena kebaikan tidak mengenal agama, tidak mengenal latar belakang, tidak mengenal kekayaan, tidak mengenal genitas, tapi kebaikan itu adalah kemanfaatan untuk seluruh alam ini, jadi bukan hanya untuk manusia, tapi Rahmatan Lilalamin”, ucap Salampessy.
Kata Salampessy semut, tumbuh-tumbuhan, bebatuan, keberadaan kita untuk memperingati sesuatu yang baik untuk mengingatkan diri kita bahwa dalam keberagaman ada kesatuan-kesatuan yang harus kita tuju secara bersama karena kita berada dalam satu pemerintahan, yakni pemerintahan Kabupaten Buru, pemerintahan Provinsi Maluku, pemerintahan Republik Indonesia.
Salampessy berujar,
jangan kita berfikir macama-macam, kita ada dalam keberagaman untuk memberikan yang terbaik dari pemerintahan yang ada.
“dalam kapasitas kami selaku Pj. Bupati Buru, kami mengingatkan kita semua, bahwa tuntutan daerah ini untuk kesejahteraan masyarakat sudah berada pada fase-fase yang lebih baik, walaupun di tempat lain kondisi masih panas yang sangat luar biasa”, ujar Salampessy
Salampessy menceritakan, beberapa daerah di tempat lain mengambil air yang dulu cuma 100 meter sekarang sudah 2 sampai 3 kilo jauhnya karena perubahan iklim yang tidak terkendali, sungai-sungai kering, bendungan-bendungan tidak mengalirkan air ke sawah, akhirnya sawah dan ladang-ladang tidak menjadi produktif.
Kata Salampessy, kita di sini harus bersyukur, karena sungai-sungai masih terisi dengan air yang tetap mengalir, alam di sini masih memberikan kenikmatan dan kesuburan untuk kehidupan kita.
Salampessy diakhir sambutannya berharap agar kegiatan-kegiatan seperti ini dilaksanakan secara terus menerus, karena dengan kegiatan seperti ini dapat menyatukan semua yang ada di Buru.
Pada kesempatan yang sama, sesepuh sekaligus pembina IKKTB Erwin Tanaya mengatakan, ini adalah untuk pertama kali peringatan Maulid Nabi Muhamad dilaksanakan oleh IKKTB.
“Peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW yang kami laksanakan kali ini adalah untuk pertama kali, dan insya Allah untuk tahun-tahun ke depan tetap kami laksanakan”, ujar Tanaya.
Erwin menambahkan, dengan peringatan Maulid Nabi, dapat mempersatukan dan mempererat hubungan seluruh keturunan Tionghoa yang ada di Buru, baik yang beragama Islam, Kristen, Konghucu dan lain-lain.
Kaperwil Maluku (SP)