Pj. Bupati Buru: Inflasi Per Desember 2023 Sebesar 3, 46. Kondisi Stabil

 

Fokuspost.com | Maluku – Pj. Bupati Buru, Dr. Djalaludin Salampessy menjelaskan, inflasi Kabupaten Buru per Desember 2023 sebesar 3, 46. dan kondisi dalam keadaan stabil.
Hal ini disampaikan Salampessy usai melakukan virtual meeting dengan Menteri Dalam Negeri pagi tadi di ruang rapat Bupati, Senin, (22/1/2024).

Dalam virtual meeting tersebut, Salampessy mengatakan beberapa hal yang menjadi laporan dan harus segera ditindaklanjuti diantaranya adalah perkembangan inflasi Kabupaten Buru.

Kata Salampessy, dalam konteks perencanaan pergeseran inflasi kita antara 2 dan 3, dipergerakan dengan angka 3, 46. “Memang agak melampaui karena memang situasi yang memungkinkan untuk itu”, tuturnya.

Lanjut Salampessy, menghadapi Natal dan Tahun Baru, produk-produk yang dihasilkan baik produk pertanian, holtikultura, untuk konsumsi beras dan lain-lain berada pada tahap kebutuhan yang tinggi, tapi semua tersuplay di pasar.

Kata Salampessy, langkah yang kemudian menjadi agenda utama bersama dengan para staf ahli Bupati, para Kadis yang menangani sektornya seperti Kadis Pertanian, Kadis Ketahanan Pangan, Indag dan sektor-sektor lain, semua secara sinergi dan kolaborasi mendorong mempertahankan inflasi dengan suplai kebutuhan bahan pangan, bahan konsumsi yang tersedia.

Menurut Salampessy, beberapa produk yang tidak dihasilkan di Kabupaten Buru seperti minyak goreng itupun berada dalam kondisi yang stabil baik pada Nataru maupun dalam bulan Januari ini.

Kemudian kata Salampessy, untuk produk-produk seperti cabe rawit, karena kondisi kebutuhan yang begitu tinggi sehingga mengalami peningkatan harga yang cukup signifikan.
“tapi karena kami Kabupaten Buru merupakan penghasil beberapa produksi, maka dalam kondisi seperti itu kami masih bisa bertahan”, ujar Salampessy.

“Yang agak berpengaruh terhadap kondisi secara keseluruhan untuk produksi konsumsi kita adalah beras, namun karena kita adalah Kabupaten penghasil beras yang ditetapkan sebagai wilayah ketahanan pangan terutama beras, maka cukup tersedia di pasar dan dengan harga yang masih normal, untuk itu kami informasikan kepada semua pihak bahwa Kabupaten Buru dalam kondisi yang stabil”, beber Salampessy.

Menindaklanjuti itu, kata Salampessy, langkah-langkah konkrit yang sudah dilakukan adalah melakukan kerjasama dengan Bulog untuk distribusi beras tertentu yang tidak diproduksi di Buru, kemudian bekerjasama dengan beberapa distributor dalam rangka penyediaan bahan seperti terigu, minyak kelapa ayam potong, telur dan lain-lain.

Salampessy juga mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga, maka dilakukan upaya sosialisasi untuk tidak menimbun barang, kemudian upaya untuk mendorong pemberdayaan para petani dengan langkah-langkah yang dilakukan yaitu bekerjasama dengan kelompok-kelompok tani dan pengusaha-pengusaha untuk bisa mempertahankan produksi dan sistim penyaluran yang terkontrol dengan baik sehingga tidak diambil oleh tengkulak atau menjadi monopoli oleh orang-orang tertentu.

Berikutnya, lanjut Salampessy, langkah penguatan terhadap produksi beras 4,5 ton menjadi 6 ton per hektare yang bekerjasama dengan distributor pupuk dan kelompok-kelompok tani, kemudian petugas-petugas irigasi sehingga sistim pasokan air, ketersediaan pupuk, dan hama bisa terkendali dengan baik.

Langkah lain yang dilakukan adalah kerjasama gapoktan dan PT. Panah Merah yang selama ini mensuplay kebutuhan benih dan pembinaan produksi juga dikakukan, tujuannya untuk mendorong petani agar tidak repot atau tidak susah dalam mendapatkan bibit atau benih.

Selain itu, mendorong keluarga berpenghasilan rendah untuk mendapatkan hak-haknya sebagaimana yang dijamin dalam aturan perundang-undangan, dan hal itu disosialisasi bekerjasama denga kepala desa dan para camat.

“Strategi lain adalah penguatan terhadap langkah-langkah menjaga inflasi, dilakukan juga kerjasama dengan pemerintah pusat dalam hal ini pemerintah Provinsi untuk produk-produk tertentu sehingga distribusinya bisa lancar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kita sehingga inflasi secara keseluruhan bisa terkendali dan tetap berada pada posisi rens yang ditetapkan dalam perencanaan daerah kita”, tutup Salampessy.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *