Fokuspost.com | Maluku – Pj. Bupati Buru, Dr. Djalaludin Salampessy meninjau proyek pembangunan bendungan Wayapo di Kecamatan Lolongguba Kabupaten Buru, Rabu (21/2/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi Dandim 1506/Namlea Letkol Arh. Agus Nur Fujianto, ketua PPK Kabupaten Buru dr. Mega Azizah Salampessy, dan para pimpinan OPD dalam lingkup Pemda Buru.
Kunjungan Bupati ke Bendungan adalah dalam rangka memberikan suport agar proyek
pembangunan bendungan Wayapo selesai sesuai waktu yang ditargetkan.
Proyek ini terbagi dalam 2 paket, yaitu paket 1 bendungan utama dan paket 2 bendungan pelimpah (spillway) serta fasilitas lainnya.
Metode teknisnya digunakan steel form work yang difabrikasi khusus dan didatangkan langsung dari Jakarta sehingga pembangunannya lebih mudah dan cepat.
Menurut Salampessy, aliran air dari bendungan dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik sebesar 8 megawatt (MW) yang mampu menerangi rumah kurang lebih 8.750 rumah di pulau Buru dan sekitarnya.
Bendungan yang memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta m3 itu ditargetkan selesai bulan Oktober 2024 mendatang.
Bendungan yang membendung sungai Wayapo itu dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 422,08 hektar, dan merupakan tipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas daerah genangan mencapai 235,10 hektar.
Kata Salampessy, setelah rampung bendungan Wayapo akan menjadi bendungan multifungsi bagi masyarakat Maluku khususnya Kabupaten Buru.
Bendungan Wayapo diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Maluku terutama dalam hal ketersediaan air irigasi seluas 10.000 hektar, tersedianya air baku dengan debit 0,5 meter kubik per detik.
“Air dari bendungan akan dibagikan sesuai peruntukan, ada untuk pembangkit listrik, ada untuk irigasi pengairan, dan ada untuk PDAM”, ujar Salampessy.
Kaperwil Maluku (SP)