FOKUSPOST.COM | Kota Langsa – Pemerintah Kota (Pemko) Langsa mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam percepatan penurunan angka stunting di Kota Langsa.
“Persoalan stunting merupakan salah satu tantangan serius dalam pembangunan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di Kota Langsa,” demikian Plt Sekda Kota Langsa Muhammad Darfian, ST pada kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Kota Langsa di Aula Hotel Kartika Langsa, Rabu (02/08/2023).
Lanjutnya, sebagai gambaran kita bersama pada tahun 2022 prevalensi balita stunting di Kota Langsa sebesar 22,1 %, dan Nasional sebesar 21,6 %. Artinya Kota Langsa berada di atas rata-rata basional.
Jadi, stunting bukan hanya sekadar masalah pertumbuhan fisik tetapi juga menyangkut perkembangan kognitif dan potensi anak-anak generasi masa depan Kota Langsa. Dalam menghadapi permasalahan stunting selalu lapisan masyarakat harus menyadari bahwa setiap langkah kecil yang diambil dapat memberikan dampak besar bagi generasi masa depan.
“Oleh karena itu, peran aktif dari masyarakat, organisasi, dan sektor swasta juga sangat penting dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting,” harap Darfian.
Dalam hal ini, Pemerintah Kota Langsa akan terus berkomitmen untuk menyediakan anggaran yang memadai dan terarah secara tepat guna untuk program-program penurunan stunting.
Pemerintah Kota Langsa juga telah mempersiapkan berbagai peraturan diantaranya Peraturan Wali Kota Langsa Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi Di Kota Langsa, Peraturan Wali Kota Langsa Nomor 2 tahun 2023 Tentang Percepatan Penurunan Stunting di Kota Langsa, Peraturan Wali Kota Langsa Nomor 12 Tahun 2023 Tentang Kewenangan Gampong Dalam Percepatan Penurunan Stunting.
Upaya ini, sebut Darfian secara simultan kita padukan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) percepatan penurunan stunting. Satgas ini beranggotakan para ahli kesehatan, tenaga pendidik, tokoh masyarakat, serta berbagai pihak terkait lainnya.
“Tujuan utama dari Satgas ini adalah untuk melakukan koordinasi teknis secara menyeluruh dalam upaya percepatan penurunan angka stunting,” ujarnya.
Pihaknya berharap dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan di antaranya penyuluhan dan edukasi, peningkatan akses pangan berkualitas, menguatkan peran puskesmas dan tenaga kesehatan dalam pencegahan, deteksi dini, serta penanganan kasus stunting serta penguatan pendidikan diikuti dengan pendekatan komprehensif melalui integrasi program-program stunting.
Ditambahkan Darfian, “target penurunan prevalensi stunting pada tahun 2023 sebesar 19,11 % dan 15,37 % pada tahun 2024 bisa tercapai. Kita menyadari bahwa upaya percepatan penurunan stunting bukanlah tugas yang mudah, namun dengan tekad dan kolaborasi yang kuat, saya yakin kita dapat meraih hasil yang positif”.
“Oleh karena itu, mari kita bersama-sama bergandengan tangan, bekerja dengan ikhlas, dan berkomitmen untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Koordinator Program Maneger dari Provinsi Aceh, Kepala Dinas P3A Dalduk KB Kota Langsa, Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Langsa, Ketua TP PKK Kota Langsa, sejumlah Kabid dan Kasubbag dan Kapus dalam wilayah Pemko Langsa, Narasumber, TA PPS dan beserta Satgas Stunting Kota Langsa serta Para Pratiksi Kesehatan Kota Langsa serta sejumlah tamu dan undangan lainnya.
(Kaperwil Aceh – FokusPost.com : Said Yan Rizal)