FOKUSPOST.COM | BANDA ACEH – Provinsi Aceh menjadi satu-satunya daerah yang Early Warning System (EWS) kebencanaan karena pernah mengalami bencana tsunami tahun 2004.
Gempa bumi berkekuatan 9,1 Skala Richter selama 10 menit mengguncang Aceh kala itu, disusul gelombang tsunami mencapai 30 meter lebih sehingga memakan korban jiwa lebih dari 230 ribu orang. Beberapa ahli menyebut ini merupakan gempa terbesar kelima yang pernah ada.
Karena itu Aceh dipilih sebagai daerah utama EWS. “Alasan Aceh dipilih karena kita melihat daerah ini rawan bencana dan kita pernah mendapatkan bencana yang maha dahsyat 19 tahun lalu,” kata wakil Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI), Nezar Patria, saat mengikuti kegitan EWS di Museum Tsunami, Kamis 26 Oktober 2023.
Nezar mengungkapkan, jika dikaji dari kejadian bencana alam 19 tahun lalu, banyak masyarakat tidak mengetahui bahwa akan terjadi bencana tsunami yang akan menggulung setelah goncangan gempa. Kata dia, masyarakat hanya mengetahui tentang adanya gempa gempa bumi dan mereka juga bingung hendak evakuasi kemana.
Menurutnya, dengan adanya sistem informasi ini melalui peringatan dini EWS yang disiarkan diseluruh chanel perangkat komunikasi, baik televisi maupun telepon genggam sangat berguna untuk memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat menjadi tanggap bencana dan tahu apa yang akan dilakukan.
“Kalau sistem informasinya baik, kemungkinan korban jiwanya tidak akan banyak,” tambahnya.
Nezar menjelaskan, EWS tersebut akan mengingatkan bencana yang terjadi dengan berbagai informasi seperti gempa bumi, kebakaran hutan, hingga ancaman terjadinya tsunami. Kemudian, dalam uji coba ini juga terjadi satu sinkronisasi data, juga kesiap siagaan dan terdistribusikan informasinya kepada publik dengan cepat.
“Warning sistem ini penting sekali dan kita bekerja sama dengan Kominfo, KPI dan kita garapkan khusus di Aceh bisa menjadi percontohan,” terangnya.
Sementara itu, EWS tersebut juga akan diperkaya diperkaya lagi dengan informasi lokasi evakusi bencana, dan lokasi yang bisa dideteksi melalui SMS blush yang akan bekerja sama dengan KPI dan Kominfo dan sistem informasi kebencanaan.
Untuk diketahui, informasi bencana tersebut akan ditampilkan di layar televisi selama 40 detik. Jika layarnya bewarna kuning menandakan waspada, namun jika seluruh layar bewarna merah menandakan awas dan harus mencari tempat evakuasi aman dari bencana.
(Kaperwil Aceh – Said Yan Rizal)