Pulau Pombo, sebuah titik kecil di antara lautan Maluku Tengah, kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan semata karena keindahan lautnya, tetapi karena keberanian SOKSI Maluku,
Di bawah kepemimpinan Rohalim Boy Sangadji, yang menjadikannya sebagai poros gagasan pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Apa yang ditawarkan Pulau Pombo sesungguhnya adalah lebih dari sekadar panorama pasir putih dan ekosistem laut yang masih asri.
Letaknya yang strategis, dekat dengan bandara dan jalur transportasi darat, menjadikan pulau ini pintu gerbang ideal untuk menguji keseriusan Maluku dalam mengelola kekayaan alamnya.
Rohalim melihat celah itu, bukan hanya sebagai ruang investasi, tetapi juga sebagai ruang edukasi: bahwa pariwisata tidak boleh mengorbankan alam dan masyarakat lokal, melainkan harus tumbuh bersamanya.
Program awal yang dirancang—mulai dari pelepasan penyu dan ikan, penanaman pohon, hingga kampanye pelestarian ekosistem menjadi sinyal kuat bahwa Pulau Pombo tidak boleh jatuh ke dalam jebakan pariwisata instan yang hanya memikirkan keuntungan jangka pendek.
SOKSI Maluku mencoba membalik paradigma: pariwisata harus dimulai dengan penghormatan terhadap alam.
Namun, yang paling penting dari gagasan ini adalah keberanian melibatkan masyarakat lokal sebagai aktor utama.
Kuliner, transportasi, hingga homestay bukan sekadar pelengkap industri pariwisata, melainkan jalan untuk memastikan ekonomi kerakyatan benar-benar tumbuh.
Pulau Pombo bisa menjadi contoh bagaimana konsep community based tourism dijalankan di Maluku.
Meski demikian, tantangan besar masih menanti. Pemerintah daerah dan pusat harus menanggapi inisiatif ini dengan dukungan regulasi dan infrastruktur yang jelas.
Tanpa sinergi lintas sektor, Pulau Pombo berpotensi hanya menjadi slogan baru dalam daftar panjang rencana pariwisata Maluku yang tak pernah tuntas.
Pulau Pombo adalah simbol harapan, bahwa Maluku mampu bangkit dengan kekuatan alam dan budayanya sendiri. Yang dibutuhkan kini hanyalah kesungguhan: menjaga, mengembangkan, sekaligus menghidupkan pulau ini sebagai etalase wajah pariwisata Maluku di mata dunia.
Kaperwil Maluku (SP)