Rakyat Makin Tercekik! Harga Naik, Pendapatan Mandek di Tengah Tahun Suram 2025

Labuhanbatu-fokuspost.com-Tahun 2025 belum juga memberi napas bagi masyarakat kecil. Bukannya membaik, ekonomi justru kian menjerat. demikian dilaporkan Minggu (1/6/2025).

Di banyak daerah, termasuk Labuhanbatu, Sumatera Utara rakyat mengeluh: harga kebutuhan pokok meroket, upah tetap segitu-gitu saja, dan lapangan kerja makin sempit.

Berdasarkan informasi dihimpun di Pasar Gelugur, Labuhanbatu, pedagang dan pembeli sama-sama resah. “Cabai sekarang Rp 80 ribu sekilo. Dulu cuma Rp 40 ribu. Mana tahan kami jual nasi goreng pakai harga lama,” keluh Bu inisial R, pedagang kaki lima.

Sementara itu, berinisial B, tukang ojek daring, mengaku penghasilannya anjlok drastis. “Dulu bisa bawa pulang Rp 150 ribu per hari, sekarang Rp 60 ribu pun syukur. Tapi bensin naik terus,” ujarnya geram.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi nasional tembus 6,8 persen per Mei 2025 tertinggi sejak pandemi COVID-19.

Namun, upah minimum regional (UMR) di banyak daerah tak berubah signifikan. Akibatnya, daya beli rakyat terus tergerus.

Menanggapi hal tersebut Ekonom independen, Faisal Saragih, menyebut situasi ini sebagai “jebakan stagnasi”.

“Pemerintah harus bergerak cepat. Subsidi tepat sasaran, stimulus untuk UMKM, dan reformasi sistem ketenagakerjaan wajib dikebut. Kalau tidak, 2025 akan jadi tahun kehilangan,” tegasnya.

Disisi lain, di tengah kegalauan ini, suara-suara rakyat makin nyaring menuntut kejelasan.

“Kami butuh solusi, bukan janji. Hidup sudah makin susah,” ujar salah seorang ibu rumah tangga dengan nada getir.

Tahun masih panjang, tapi harapan rakyat makin tipis. Apakah pemerintah akan diam, atau bergerak sebelum semuanya terlambat?,cetusnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *