Rapimnas III PPM, Jenderal Dudung: Perkuat Wawasan Kebangsaan Songsong Indonesia Emas 2045

FOKUSPOST.COM | Kota Mataram, NTB — Jenderal TNI (Purn) Prof. DR. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M mengajak seluruh unsur kepemudaan khususnya pengurus dan anggota Pemuda Panca Marga (PPM) di seluruh Indonesia untuk memperkuat pemahaman Wawasan Kebangsaan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Jenderal Dudung saat menyampaikan pembekalan penguatan wawasan kebangsaan dalam rangkaian acara pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) III PPM bertempat di Gedung Graha Bhakti Praja Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat, 2 Agustus 2024.

“Saat ini kita sedang mengalami Era Disrupsi, dimana telah terjadi perubahan mendasar dari sebuah sistem tatanan ke cara baru yang cenderung menggunakan platform teknologi,” jelas Jenderal Dudung.

Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) ke 33 ini, ciri perubahan yang terjadi di era disrupsi adalah adanya perubahan karakter generasi.

“Jaringan internet yang terbuka diiringi dengan penyebaran berita-berita bohong melalui berbagai platform media akan membahayakan apabila tidak diimbangi dengan literasi yang memadai,” jelasnya.

Jenderal Dudung juga mengurai tantangan dan ancaman menuju Indonesia Emas 2045 bahwa di era “kebohongan” dapat menjadi “kebenaran” dengan memainkan emosi dan perasaan yang pada gilirannya akan muncul budaya baru yang tumbuh dan berkembang dengan mengkultuskan kelompok tertentu atau menganggap kelompoknya yang paling benar.

“Bangsa ini milik BERSAMA bukan hanya untuk kelompok tertentu,” tegas Kasad periode 2021 – 2023.

Lebih lanjut dipaparkan tentang perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia mulai era sebelum kemerdekaan, setelah kemerdekaan dan hingga saat ini.

Dijelaskan juga Sejarah telah membktikan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sangat kuat pada saat menghadapi ancaman eksternal. Hal ini karena secara alami bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai pemersatu bangsa yang menjadi nilai dasar saat bangsa menghadapi “musuh bersama”, yaitu menghormati perbedaan, mendahulukan kepentingan umum, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, optimisme dan nasionalisme.

“Nilai-nilai bangsa Indonesia tersebut harus dipahami sebagai wawasan kebangsaan,” kata Jenderal Dudung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *