fokuspost.com-Langkah Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa mengajukan pinjaman sebesar 1,5 triliun rupiah kepada PT SMI mendapat dukungan penuh dari Ruslan Arif Soamole, tokoh politik Buru sekaligus Ketua PBB Buru.
Menurut Ruslan, keputusan ini wajar selama peruntukannya jelas dan benar-benar untuk kepentingan rakyat yang mendasar.
Pernyataan ini menegaskan pesan sederhana namun penting: berutang bukan masalah, yang terpenting adalah arah dan manfaat dari pinjaman tersebut bagi masyarakat.
Maluku sebagai gugusan pulau memiliki tantangan geografis yang unik, sehingga pembangunan infrastruktur dan layanan dasar tidak bisa ditunda.
Pinjaman dari PT SMI, apabila direncanakan dan dikelola secara transparan, dapat menjadi pendorong percepatan pembangunan, bukan beban baru bagi pemerintah daerah.
Ruslan Arif Soamole menekankan bahwa setiap rupiah pinjaman harus diarahkan pada kebutuhan nyata masyarakat.
Jalan, jembatan, layanan kesehatan, pendidikan, akses air bersih, dan penguatan ekonomi lokal adalah prioritas utama.
Dukungan ini bukan sekadar formalitas politik, tetapi merupakan dorongan nyata agar proyek pembangunan benar-benar memberi manfaat langsung bagi rakyat Maluku.
Pengalaman di berbagai daerah menunjukkan bahwa pinjaman bisa menjadi pisau bermata dua: alat percepatan pembangunan atau sumber masalah jika tidak diawasi dengan baik.
Oleh karena itu, Ruslan menyerukan pentingnya transparansi, perencanaan matang, dan pengawasan ketat agar pinjaman tidak hanya menjadi angka di buku keuangan, tetapi nyata dirasakan oleh masyarakat.
Editorial ini menekankan bahwa dukungan Ruslan Arif Soamole mencerminkan harapan publik: agar pemerintah provinsi menjadikan pinjaman sebagai instrumen pembangunan yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari rakyat Maluku.
Pemerintah boleh meminjam, tetapi kepercayaan rakyat hanya bisa dibayar dengan bukti nyata.
Kaperwil Maluku (SP)
