FOKUSPOST.COM | LABUHANBATU – Sidang terdakwa Bandar Narkoba Firman Pasaribu (FP) alias Roy, alias Man Batak kembali tertunda pasalnya, pihak Penasehat Hukum dari Man Batak Tengku Fitra Yufina SH, bermohon kepada majelis Hakim untuk memberikan pembelaan secara tertulis kepada Pihak Majelis , di Pengadilan Negeri Rantauparapat, Kabupaten Labuhanbatu, sumut, selasa, ( 8/2/2022), sekitar pukul 14.05 wib.
Jaksa penuntut umum (JPU) Daniel Tulis M. Sihotang, theresia tarigan dan Maulitasari Siregar, membunyikan tuntutan secara bergantian di hadapan Majelis hakim yaitu Delta Tamtama, Welly Irdianto serta Hendrik Tarigan, hakim anggota penasehat hukum serta terdakwa.
Proses persidangan di laksanakan secara via online ( virtual), di Lapas Rantau prapat, Man Batak di tuntut dan di jerat oleh JPU dengan undang undang Tindak Pidana Narkotika dan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dengan terbukti bersalah memiliki Sabu seberat 5000 gram (5 Kg) serta pencucian uang dari hasil Tindak pidana narkotika untuk di jadikan kekayaan.
” Menyatakan terdakwa terbukti telah melanggar Hukum yang di maksud dalam pasal 114 ayat (2) Undang Undang Narkotika nomor 35 Tahun 2009 junto pasal 55 ayat (1) ke 1 KUH Pidana dan pasal 3 Undang Undang nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan Tindak Pidana Pencucian Uang junto pasal 65 ayat (1) KUH Pidana, dan menuntut Roy alias Man Batak dengan Pidana penjara seumur hidup ” Ucap JPU pada persidangan.
Di samping itu JPU juga menuntut agar semua harta kekayaan dari terdakwa Man Batak berupa barang bukti 5 unit Mobil mewah yaitu Xpander, L300, Pajero, CRV, Jeep Rubicon serta 14 sertifikat tanah dan bangunan di rampas untuk di serahkan ke negara
Kemudian barang bukti berupa sabu 5000 gram (5Kg) senpi jenis airsoftgun, di rampas untuk di musnahkan.
Tuntutan sudah di bacakan oleh JPU, kemudian Ketua Majelis hakim Delta Tamtama menanyakan kepada Man Batak terkait tuntutan yang di bacakan oleh JPU, kemudian di aminkan oleh man Batak dengan apa yang di tanyakan oleh Ketua Majelis hakim sebagai tanda faham dan telah mengerti.
Sementara itu pihak dari Penasehat Hukum (PH) Tengku Fitra Yufina SH. menyebutkan kepada Majelis hakim agar sidang di tunda kembali dengan alasan akan memberikan nota pembelaan secara tertulis.
“Kami memohon kepada Ketua Majelis hakim agar sidang di tunda karena kami akan mengajukan pembelaan secara tertulis. ” Sebut Tengku Fitra.
Mendengar permohonan untuk di tundanya sidang, yang di sampaikan oleh PH Tengku Fitra, Ketua Majelis Hakim kemudian berdiskusi dengan Hakim panitera serta menyepakati dengan melanjutkan sidang pada tanggal 15 Februari tahun 2022 tepatnya pada hari selasa sekitar pukul 11.00 wib.
(HD)