SOKSI Maluku Bantah Keterlibatan Organisasi dalam Konflik Pribadi, Tempuh Jalur Hukum atas Pemberitaan Menyesatkan

Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Maluku akhirnya angkat bicara terkait pemberitaan yang mengaitkan nama organisasi dan Ketua SOKSI Maluku, Rohalim Boy Sangadji (RBS).

Ketua harian SOKSI Maluku, Subhan Pattimahu menegaskan bahwa informasi yang beredar di beberapa media belakangan ini tidak benar dan telah menyesatkan publik.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, permasalahan yang terjadi sebenarnya adalah urusan pribadi antara Dewi Rolobesy dengan Inggrid Ferdinandus, yang sama sekali tidak berkaitan dengan organisasi SOKSI.

“Yang terjadi sesungguhnya adalah urusan pribadi yang berujung pada laporan polisi antara Dewi Rolobesy dan Inggrid Ferdinandus.

Inggrid itu pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), bukan membawa-bawa nama SOKSI seperti yang diberitakan,” jelas Subhan. Sabtu, (6/9/2025)

Ia menambahkan bahwa penyebutan nama Ketua SOKSI Maluku, RBS, dalam pemberitaan tersebut sangat tidak berdasar dan telah mencemarkan nama baik organisasi.

“Sudah ada hak jawab resmi dari kami secara organisasi dan sudah kami sampaikan bahwa masalah ini tidak ada kaitannya dengan SOKSI.

Tapi anehnya, pemberitaan itu terus diplintir seolah-olah ini adalah konflik internal SOKSI. Tidak ada konflik internal SOSKI”, tegasnya.

Pattimahu juga menduga adanya aktor tertentu di balik pemberitaan yang terus menggoreng isu tersebut untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.

“Sudah jelas bahwa ada pihak-pihak yang ingin mencemarkan nama baik organisasi kami.

Kami tidak akan tinggal diam. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada insan pers dengan independensinya, Secara resmi,

SOKSI Maluku telah melaporkan media yang bersangkutan beserta pimpinan medianya ke pihak berwajib,” imbuhnya.

SOKSI menegaskan bahwa pihaknya percaya pada proses hukum yang sedang berjalan, dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk mengusut motif serta dalang di balik penyebaran informasi yang tidak akurat tersebut.

“Organisasi kami tetap fokus pada perjuangan awal sebagai wadah pekerja yang berintegritas. Kami tidak ingin SOKSI dijadikan panggung adu domba ataupun alat kepentingan segelintir oknum,” tutup Pattimahu

Pihak SOKSI berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar, serta meminta media untuk lebih mengedepankan prinsip jurnalisme yang berimbang dan objektif.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *