FOKUSPOST | LABUHANBATU – Pasca beredarnya video pendek aktivitas ‘ajep-ajep’ hiburan malam Hans Station di sosial media membuat sejumlah kalangan gerah di Labuhanbatu.
Ketua DPP LSM PKRN (Pilar Kesejahteraan Rakyat Nasional), Jonpiter Siahaan menyesalkan terjadinya kerumunan ditengah pandemi Covid-19.
” Sangat menyesalkan terjadinya kerumunan dipenghujung akhir tahun 2021 yang dilakukan oleh sekelompok orang, tanpa menghiraukan protokol kesehatan,” terang Jonpiter Siahaan pada media.
Jonpiter berharap agar adanya tindakan tegas dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum, harapnya.
Sementara Ketua Dewan Masjid Indonesia Labuhanbatu, H. Ustadz Rendi Fitrayana Lc, MHI menyayangkan kegiatan penyambutan tahun baru di Hans Station tersebut.
“Sangat menyayangkan kegiatan malam tahun baru di Hans Station karena tidak menghiraukan protokol kesehatan di tengah situasi pandemi dan tidak sesuai dengan kultur budaya masyarakat Labuhanbatu yang religius serta memberikan kesan tidak baik kepada generasi muda,” tegas Alumni Kairo ini.
Sementara menurut Ketua Kumpulan Pemuda Akhir Zaman (KUPAZ) Labuhanbatu, ustadz Alpan sangat menyesalkan terjadinya perayaan tahun baru yang tidak taat protokol kesehatan disaat pamdemi.
Ustadz Alpan juga mengatakan seharusnya perayaan pergantian tahun dirayakan dengan memperbanyak berdoa kepada Allah SWT, dan bukan malah melakukan perbuatan yang tidak baik.
Terakhir, ustadz Alpan meminta kepada pihak terkait agar turut serta mendukung program pemerintah ditengah pandemi Covid-19.
“Selalu meningkatkan ketaqwaan pada Allah SWT”, tutupnya.
(dn/red)