Catatan Mus Latuconsina
Di balik setiap langkah kami menapaki tanah suci, ada sosok yang tak pernah lelah menjadi penuntun, pembimbing, dan pelita dalam kegelapan.
Ustat Lukmanul Hakim Ahmad Nasution nama yang telah menjadi cahaya bagi ribuan jiwa yang menunaikan ibadah haji dan umroh.
Lebih dari dua puluh tahun hidupnya terpatri di Mesir, dan lima belas tahun terakhirnya bermukim di Mekkah, menjadikan beliau saksi bisu sekaligus pengayom di perjalanan spiritual kami.
Sebagai seorang ayah dari satu putra dan satu putri, Lukmanul Hakim membawa keteguhan keluarga sebagai landasan kuat dalam menapaki liku kehidupan di negeri asing.
Dari padang pasir Mesir yang penuh cerita suka dan duka, hingga ke jalan-jalan suci Makkah yang senantiasa berdenyut dengan doa dan harapan, beliau menorehkan kisah pengabdian yang tak ternilai.
Suka duka hidup di Mesir mengajarkan beliau kesabaran dan kebijaksanaan.
Di tengah rindu kampung halaman, beliau tetap teguh menyinari jalan jamaah yang datang jauh dari Indonesia untuk menunaikan ibadah suci.
Setiap kali pulang ke tanah air, beliau membawa harapan dan semangat baru, menyulam tali persaudaraan yang kian kuat.
Menetap di Mekkah selama 15 tahun, Lukmanul Hakim bukan hanya menjadi pembimbing, melainkan juga sahabat dan pelindung bagi kami di Madinah dan Makkah.
Ketulusan hati dan kebijaksanaan beliau menjadi sumber inspirasi, pengingat akan makna hakiki dari setiap langkah yang kami lakukan.
Tak lupa, dengan penuh rasa hormat dan syukur, kami juga menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada tiga ustaz muda yang turut membersamai perjalanan kami:
Ustaz Muhammad Hakim, Ustaz Anas, dan Ustaz Aris.
Keikhlasan kalian dalam membimbing, keramahan dalam melayani, serta semangat dalam setiap langkah benar-benar menambah hangatnya kebersamaan dan kekhusyukan ibadah kami.
Kalian adalah generasi penerus yang membawa cahaya kebaikan—energi muda yang memberi semangat baru bagi kami semua.
Kami dari jamaah Haura Travel dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan, kesabaran, dan doa yang telah beliau-beliau semua curahkan.
Kami juga memohon maaf apabila selama perjalanan bersama terdapat kata atau sikap yang kurang berkenan di hati.
Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan, keberkahan, dan limpahan rahmat-Nya kepada
Bapak Lukmanul Hakim Ahmad Nasution, sang cahaya pembimbing kami,
Juga kepada Ustaz Muhammad Hakim, Ustaz Anas, dan Ustaz Aris,
yang tak pernah lelah menyemai kebaikan di tanah suci dan di manapun mereka berada.
Kaperwil Maluku (SP)