Fokuspost.com | Maluku – Tidak terima kepala sekolah Amir Buton diganti, warga yang mengatasnamakan ahli waris soa Solisa memalang sekolah SMA Negeri 9 Buru yang terletak di desa Grandeng Kecamatan Lolongguba Kabupaten Buru, Senin, (21/1/2024).
Sekolah tersebut dipalang dengan tulisan, ” Penolakan Pergantian Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Buru oleh Pihak Ahli Waris yang Menghibahkan Hak Ulayat untuk Awal Berdirinya SMA Negeri 9 Buru Karena Tidak Sesuai Dengan Perjanjian dan Kesepakatan Awal. Kepala Waris, Kepala Soa Solissa Grandeng”.
Diketahui kepala sekolah yang diganti bernama Amir Buton yang sudah menjabat sejak beberapa tahun lalu.
Menurut kepala soa Solissa, kepala sekolah Amir Buton berdasarkan perjanjian awal sejak dimulainya pembangunan sekolah. Jadi siapapun yang mau menggantinya harus melalui kordinasi dengan ahli waris karena ada kesepakatan yang tidak diketahui orang lain.
“Yang tahu itu pak Amir dan keluarga ahli waris. Jadi kalau mau menggantikan kepala sekolah, paling tidak harus dibangun kembali kesepakatan tersebut”, ujar kepala soa Solissa.
Ia melanjutkan, sebab Amir Buton masuk menjadi kepala sekolah tersebut ada permintaan mereka. ” Jadi kalau hari ini ganti Pak Amir tanpa perundingan dengan katong (kami) ahli waris berarti mereka tidak menghargai katong”, ucapnya.
Kata kepala soa, siapaun yang mau ganti kepala sekolah kami tidak larang, tapi harus lewat kordinasi yang baik. ” Jadi kalau dia dipindahkan kami tidak terima karena apakah kepala sekolah lain bisa paham kondisi anak-anak kami yang dari gunung seperti Ukalahin, Modan Mohe, Watempuli, Wambasalahin, Wamana Baru, Waswadi, Tifu. Sekolah ini kan untuk mereka, bukan untuk sapa-sapa”, tutur Solissa.
Ketika ditanya kalau sudah ada koordinasi apakah pihak ahli waris siap membuka palang? atas pertanyaan tersebut, Solissa mengatakan, dengan cara apapun tidak bisa walaupun dari Dinas.
Solissa berharap kepala sekolah Amir Buton tetap menjadi kepala sekolah SMA Negeri 9 Buru sampai pensiun.
Kaperwil Maluku (SP)
