FOKUSPOST.COM | Maluku – Kehadiran personil TNI / POLRI demi menjaga stabilitas Kantibmas di kalangan masyarakat yang berada di wilayah hukum Polsek Waeapo Polres Pulau Buru karena mengingat banyaknya masyarakat penambang yang seringkali meresahkan masyarakat sekitarnya dengan mengkonsumsi minuman keras serta perjudian dan juga kegiatan prostitusi on line yang melibatkan anak dibawa umur yang marak berkeliaran di Desa Persiapan Wansaid, jalur – jalur tertentu selama ini tidak pernah sama sekali tersentuh oleh hukum.
(13/11/2023)
Paskah penertiban para penambang ilegal beberapa bulan lalu yang dilakukan secara langsung oleh personil TNI / POLRI dan Satuan Pamong Praja Kabupate Buru telah kembali ramai dimasuki oleh penambang ilegal dari pulau Buru dan juga penambang yang berasal dari luar daerah seperti dari Makasar , Manado Ternate dan lain-lain.
Hasil pantauan media ini, selama beberapa bulan terakhir banyak sekali permasalahan yang terjadi di lokasi pertambangan tersebut, diantaranya maraknya aktifitas perjudian , miras serta prostitusi online yang dapat merusak masa depan para generasi muda dan banyak pula para penambang dengan leluasa masuk membawa senjata tajam (sejam), parang, pisau dan sebagainya yang kadang bisa muncul tindakan premanisme yang dapat menghilangkan nyawa orang lain karena sudah mengkonsumsi miras
Oleh karena itu diharapkan kepada Kapolda Maluku Irjen Pol Lotaria Latif, SH , M , Hum bisa berkordinasi dengan Pangdam XIV Patimura, Mayjen Syafrial untuk bisa memerintahkan Kapolres P Buru . AKBP, Nur Rahman, S.IK, MM. dan Dandim 1506 Namlea Letkol Arh Agus Nur Fujianto. S,I,P,M, Han. untuk sesegera mungkin menempatkan personil TNI/ POLRI pada pos – pos tertentu dalam rangka patroli bersama sambil melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna menjaga Kantibmas pada wilayah dimana para penambang tersebut berdomisili
Salah satu pemuda adat yang namanya tidak mau dipublikasikan saat diwawancarai awak media dijalur D Desa persiapan Wansaid Kecamatan Waelata Kabupaten Buru mengatakan, “saya secara kelembagaan meminta banyak – banyak terima kasih serta memberikan apresiasi kepada Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif . SH , M , Hum dan Kapolres P Buru AKBP Nur Rahman , S,I,K,MM. dalam rangka penertiban para penambang, karena kegiatan penertiban tersebut dilakukan tanpa pandang bulu .
Banyak permasalahan yang sering terjadi sekarang ini diareal tambang emas ilegal gunung botak yang bisa terselesaikan bahkan pula tidak bisa terselesaikan karena mengingat personil TNI yang berada di pos-pos pemantauan sangat terbatas (sedikit) oleh sebab itu, demi mengantisipasi seluruh kegiatan yang melawan hukum yang nantinya dapat menggangu Kantibmas, maka diharuskan adanya sinergritas personil TNI / POLRI demi menjaga Kantibmas di wilayah desa persiapan Wansaid dan sekitarnya
Seperti pernah terjadi salah satu masyarakat adat berinisial (GN) yang mabuk kemudian melakukan pemotongan tenda milik penambang dan kemudian menghilang begitu saja, ini juga yang membuat saya menyesal karena tindakan tersebut adalah tindakan yang tidak terpuji karena pelaku melakukan tindakan dalam keadaan mabuk akibat mengkonsumsi minuman keras (miras) oleh sebab itu diharuskan pula adanya personil TNI /POLRI dalam Rangka penegakan hukum, dan kurangnya kegiatan patroli serta sosialisasi kepada para penambang dan jagan sampai masyarakat menduga bahwa ada pembiaran terhadap oknum penambang itu sendiri .
“saya juga yakin dengan adanya kehadiran personil TNI / POLRI di wilayah desa persiapan Wansaid Kecamatan Waelata Kabupaten Buru dan sekitarnya pastilah akan merasa nyaman melakukan aktifitas apapun demi kelangsungan hidup masing-masing tanpa merasa takut”, ungkapnya.
Kaperwil Maluku (SP)