Namlea-fokuspost.com- Tokoh Pemuda Adat Soar Pito Soar Pa Pulau Buru, Nico Nurlatu, mengecam keras pernyataan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ambon, Saleh Loilatu, yang mendesak Kapolda Maluku mencopot Kapolres Buru, AKBP Sulastri Sukidjang, SH, S.I.K., MM.
Pernyataan Loilatu tersebut menyusul penemuan 250 karung bahan kimia berbahaya jenis kostik oleh tim gabungan Polres Buru dan Polda Maluku dalam razia di kawasan Nametek, Desa Namlea, Kecamatan Namlea, pada 22 Juli lalu.
Menurut Nico, desakan pencopotan Kapolres Buru sangat tidak berdasar dan terkesan asal-asalan. “Kapolres justru harus diberi apresiasi atas kerja keras dan keberaniannya mengungkap peredaran bahan kimia berbahaya yang selama ini menjadi salah satu sumber masalah di wilayah Gunung Botak,” tegasnya kepada media ini, Minggu (27/7/2025).
Ia menambahkan, bukan hanya kali ini Polres Buru melakukan razia. “Setiap saat, Polres Buru rutin melakukan razia terhadap bahan berbahaya dan beracun (B3) demi menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan”, ungkap Nico.
Nurlatu menilai pernyataan Ketua IMM Ambon justru memperkeruh situasi dan tidak mencerminkan semangat intelektual yang seharusnya dijunjung tinggi oleh organisasi mahasiswa. “Kami masyarakat adat Pulau Buru, terutama dari wilayah Soar Pito Soar Pa, berdiri teguh mendukung langkah-langkah penegakan hukum demi menjaga keselamatan masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nurlatu mengimbau agar semua pihak bijak menyikapi persoalan ini. “Jangan asal berbicara tanpa mengetahui fakta di lapangan. Aparat kepolisian telah bekerja sesuai prosedur dan pantas didukung, bukan malah difitnah,” tutupnya.
Kaperwil Maluku (SP)