Fokuspost.com | Labusel – Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Milano Sei Pinang yang berada di Dusun Aekbatu Selatan Desa Asam Jawa Kecamatan Torgamba Labuhabatu Selatan menjadi sumber keluhan masyarakat.
Menurut warga Pabrik Kelapa Sawit PT.Milano Sei Pinang membuat udara di dusun Aekbatu Selatan benar-benar meresahkan. Bau busuk dan Polusi asap yang dihasilkan pabrik diduga mencemari udara membuat setiap tarikan napas terasa berat dan tidak nyaman.
Akibat pabrik kelapa sawit ini sulit sekali mendapatkan udara segar. Selalu ada asap dan bau busuk yang mengganggu,” keluh warga dan berharap kondisi udara di desa mereka bisa normal.
Masalah ini bukan hanya menjadi beban pikiran warga dusun Aekbatu Selatan saja akan tetapi banyak warga lainnya juga merasakan dampak buruk dari polusi udara ini. Mereka mengungkapkan bahwa pabrik tersebut telah mencemari udara oleh asap dan bau limbah menyengat.
Hasan, (62), Warga Aekbatu Selatan menyuarakan kekhawatirannya, “Bau busuk dan asap dari Pabrik Kelapa Sawit PT.Milano Sei Pinang bisa mempengaruhi kesehatan anak-anak mereka .
Kami takut mereka jadi sakit,” ungkapnya dengan nada cemas. Kekhawatiran ini menambah panjang daftar keluhan warga terkait dampak negatif dari keberadaan pabrik kelapa sawit tersebut.
Ketua LSM PKRN Labuhabatu Selatan, Jonfiter Siahaan SH turut menyuarakan keprihatinannya. Jonfiter Siahaan menegaskan bahwa tindakan segera perlu diambil demi kesehatan warga masyarakat.
“Kami siap mendukung langkah-langkah warga dan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini,” ujarnya, menegaskan komitmennya untuk mendampingi warga dalam mencari solusi terbaik.
Warga Desa Asam Jawa mendesak pihak PKS PT Milano Sei Pinang untuk bertanggung jawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan. Mereka meminta perusahaan untuk segera mengevaluasi sistem operasionalnya dan mengambil langkah-langkah nyata untuk mengurangi polusi udara.
Selain itu, mereka berharap agar pemerintah Kabupaten Labuhabatu Selatan lebih tegas dalam menegakkan aturan lingkungan. Mereka menginginkan adanya pengawasan yang lebih ketat terhadap aktivitas industri di wilayah tersebut, memastikan semua perusahaan mematuhi standar yang berlaku.
Jonfiter Siahaan melihat masalah ini sebagai contoh nyata dari dampak buruk industri terhadap lingkungan jika tidak diawasi dengan baik.
Dia menyerukan perhatian lebih terhadap pengawasan dan penegakan hukum di sektor industri, khususnya di daerah-daerah yang rentan terhadap pencemaran.
Manajer PKS PT Milano Sei Pinang, Guruh, tidak menanggapi konfirmasi lewat pesan WhatsApp terkait keluhan warga.
Masyarakat Dusun Aekbatu Selatan terus berharap agar masalah ini segera mendapatkan solusi demi kebaikan semua pihak yang terlibat.
Di balik desakan dan harapan, terdapat keyakinan bahwa suara masyarakat tidak akan diabaikan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, warga Aekbatu Selatan berharap udara segar akan kembali membawa kehidupan yang lebih sehat.
Mereka berdiri bersama, menuntut perubahan demi masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
( Tim/Red )