Foto : Tim PAM Polres L.Batu Ketika Memberikan Peringatan Kepada warga Pendemo yang Coba Melakukan Penghadangan Jalan
rantauprapat-fokuspost.com
Warga Pendemo PKS PT.PPSP Pulo Padang, yang berada di lingkungan Bandar Selamat 1, Kelurahan Pulo Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, acuhkan Peringatan dari Tim Pengamanan Masyarakat (PAM) Polres Labuhanbatu pada Selasa (30/4/2024).
Arahan yang di berikan oleh pihak Polres Labuhanbatu sepertinya hanya pepesan kosong di hadapan segelintir para warga Pendemo.
Pasalnya setelah di beri peringatan, pantauan di lapangan begitu ada kendaraan bermuatan sawit berondolan, mereka langsung menghentikan secara paksa di tengah jalan.
Aksi para penghadang sempat menjadi tontonan para tim PAM dari Polres Labuhanbatu yang diduga masih menunggu instruksi melalukan tindakan pengamanan.
Mirisnya, aksi penghadangan di jalan tersebut seolah olah mendapat dukungan dari APH yang berada di lokasi.
Bahkan, salah seorang warga yang berada di posko perlawanan mengucapkan terima kasih kepada personel Polres Labuhanbatu karena aksi mereka tidak di hambat.
Nampaknya arahan dari Kapoldasu (Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi) saat pertemuan di Lobi Mapolres Labuhanbatu ketika memberikan tanggapan terkait penghadangan, ia mengatakan Tindak tegas penghadangan jalan karena itu merupakan pidana, kecuali jalan tersebut adalah milik pribadi dan bisa membuktikan dengan sertifikat, seperti nya jalan ditempat.
Di tambah lagi, adanya Sprint dari Kapolres Labuhanbatu (AKBP Dr Bernhard L.Malau, SH, MIK) juga sudah mengeluarkan Surat Perintah (Sprint) Nomor : Sprin/582/IV/PAM.3.2./2024 agar melakukan pengamanan terhadap kelancaran pengoperasian pabrik.
Namun, hasil itu semua tidak menjadi hambatan bagi para pendemo segelintir warga untuk mundur dari melakukan penghadangan jalan.
Di sisi lain, ratusan warga pro yang berada di dalam pabrik memberikan kritik pedas dengan kekesalan melihat kendaraan bermuatan sawit yang berputar haluan/arah.
” Kalau seperti ini bang, yang jelasnya kami tidak bisa bekerja maksimal. apa yang mau di olah pabrik?, sementara truk yang bermuatan sawit, mereka hadang terus di tengah jalan.” sebut emak emak dengan kesal.
Menurut emak emak, apa perlu juga kami bentrok dengan mereka (warga kontra pabrik.red) untuk mempertahankan Priok (cari makan) kami?. sambung emak emak yang di lokasi pabrik.
” Kami meminta dan memohon agar APH Polres Labuhanbatu lebih serius menangani persoalan ini. jangan sampai ada pertumpahan darah, baru mereka serius menangani masalah ini.” terangnya.
Sebab, angkutan yang bermuatan berondolan sawit adalah juga pengguna jalan umum, kenapa ditahan?, imbuhnya.
Hingga berita ini terbit ke meja redaksi, pihak pendemo masih berhasil menghalau balik kendaraan yang bermuatan sawit yang tak sempat masuk ke dalam lokasi pabrik PKS Pulo Padang.