Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi di Kabupaten Labuhanbatu mencapai 1,49 persen pada awal tahun ini. Kenaikan harga sejumlah komoditas pokok menjadi penyumbang utama inflasi tersebut, seperti beras, cabai merah, dan daging ayam ras. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu pun segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan laju inflasi agar tidak membebani daya beli masyarakat.
Faktor Penyebab Inflasi
Inflasi sebesar 1,49 persen ini dipicu oleh naiknya harga pangan akibat gangguan distribusi, cuaca ekstrem yang mempengaruhi hasil panen, serta meningkatnya permintaan menjelang musim perayaan. Komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain beras, cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng.
Langkah-Langkah Pengendalian
Bupati Labuhanbatu, melalui Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan, telah menyiapkan beberapa upaya untuk mengendalikan inflasi, antara lain:
- Operasi Pasar Murah
Pemkab bekerja sama dengan Bulog untuk menggelar pasar murah di berbagai kecamatan, dengan fokus pada komoditas pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan telur. - Stabilisasi Harga Melalui Kerja Sama Antar Daerah
Pemerintah daerah menjalin kemitraan dengan daerah penghasil pangan lain di Sumatera Utara untuk menjamin pasokan barang dan menghindari kelangkaan yang menyebabkan lonjakan harga. - Pemantauan Harga Secara Rutin
Satgas Pangan diturunkan ke pasar-pasar tradisional untuk melakukan pemantauan dan mencegah penimbunan serta spekulasi harga oleh pedagang nakal. - Dukungan Terhadap Petani Lokal
Dinas Pertanian mendorong petani untuk meningkatkan produksi dengan memberikan bantuan benih, pupuk bersubsidi, dan pelatihan teknis untuk mengantisipasi gangguan cuaca. - Kampanye Hemat dan Konsumsi Bijak
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan menghindari panic buying, serta mulai mengonsumsi produk lokal sebagai alternatif pangan.
Harapan ke Depan
Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Pemkab Labuhanbatu berharap inflasi bisa ditekan di bawah 1 persen pada triwulan berikutnya. “Kami terus bekerja keras menjaga stabilitas harga agar masyarakat tidak terlalu terbebani,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Labuhanbatu.
Pemantauan dan intervensi harga dipastikan akan terus berjalan sepanjang tahun untuk memastikan perekonomian daerah tetap stabil dan terkendali.