Editorial oleh: Muz MF. Latuconsina
Pertemuan Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putra Gatot Sri Handoyo dengan Bupati Buru Ikram Umasugi di lapangan olahraga bukanlah sekadar seremonial.
Dari senam bersama hingga laga futsal dan bola voli, suasana penuh keakraban itu menyimpan makna yang lebih dalam: merajut kebersamaan di tengah keragaman.
Olahraga menjadi medium yang cair untuk memecah sekat, mempertemukan TNI, pemerintah daerah, ASN, perbankan, hingga masyarakat dalam satu ruang yang egaliter.
Semua berlari, berkeringat, dan tertawa di lapangan yang sama, tanpa perbedaan pangkat atau jabatan.
Kebersamaan semacam ini sangat penting bagi Kabupaten Buru. Sebab, pembangunan daerah tidak hanya bergantung pada program dan kebijakan, tetapi juga pada soliditas antar unsur.
Sinergi TNI dan pemerintah daerah akan memperkuat stabilitas keamanan, yang pada gilirannya membuka ruang lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Karena itu, olahraga bersama Pangdam dan Bupati jangan dipandang sekadar kegiatan rutin. Ia harus dimaknai sebagai strategi membangun komunikasi, menguatkan kepercayaan, dan menjaga semangat kolektif dalam membangun Buru.
Sebab tanpa kebersamaan, pembangunan mudah rapuh; dan tanpa sinergi, keamanan hanyalah jargon kosong.
Dari lapangan olahraga di Namlea, kita diajak merenung: bahwa persatuan bukan diwariskan, tetapi harus terus diperjuangkan. Keringat yang menetes hari ini adalah simbol komitmen untuk menjaga Buru tetap damai, kokoh, dan bergerak maju.
Jika Pangdam dan Bupati bisa merajut kebersamaan di lapangan, maka rakyat pun harus mampu merawat persaudaraan di kehidupan sehari-hari. Hanya dengan itu, Buru akan benar-benar berdiri tegak sebagai rumah besar yang aman dan sejahtera untuk semua.
Kaperwil Maluku (SP)