Umar Alkatiri: Framing Daniel Rigan Menuduh Masyarakat Buru Krisis Moral adalah Akibat Gagal Paham

Fokuspost.com | Maluku – Umar Alkatiri, salah satu tim sukses Paslon nomor urut 1, Muhamad Daniel Rigan dan dr. Danto (Mandat), menilai framing calon Bupati Muhamad Daniel Rigan (MDR) menuduh warga masyarakat Kabupaten Buru krisis moral yang sengaja digulirkan oleh oknum-oknum pendukung dan simpatisan beberapa Paslon adalah akibat karena gagal paham.

Alkatiri menilai, framing yang dibangun di berbagai media sosial baik Facebook, tik-tok dan lain-lain dengan kalimat-kalimat yang menuduh MDR telah melecehkan masyarakat Buru dengan ucapan krisis moral adalah refleksi atas kedangkalan, kedunguan dan pemahaman serta cara berfikir yang sempit atau dengan kata lain gagal paham.

Lanjut Alkatiri, mereka tidak bisa memaknai dengan baik apa yang dimaksud dengan kalimat krisis moral yang disampaikan MDR pada saat debat kandidat calon Kepala Daerah di aula kantor Bupati pada Rabu sore, (23, 10/2024)

Lanjut Alkatiri, hal ini diperparah dengan benih-benih kebencian dalam diri karena perbedaan pandangan politik sehingga kebenaran apapun yang disampaikan tetap terlihat jelek di mata mereka.

Padahal lanjut Alkatiri, kata krisis moral yang diucapkan MDR itu bukan ditujukan kepada masyarakat Buru, melainkan kepada perilaku politik pengambil keputusan dan oknum-oknum yang diberikan kepercayaan untuk mengelola pemerintahan apalagi yang berurusan dengan keuangan daerah.

Sehingga kata Alkatiri, apabila rakyat negeri Bupolo memberikan Mandat kedaulatan rakyat kepada MDR dan dr. Danto untuk memimpin Kabupaten Buru 5 tahun kedepan, maka mereka akan menerapkan pengelolaan pemerintahan yang bersih dengan menggunakan sistim digital.

Sambung Alkatiri, sehingga semua pengelolaan keuangan daerah dapat tertanggungjawab dengan baik dan dapat terwujud pemerintahan Kabupaten Buru yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) demi mewujudkan kehidupan masyarakat Buru yang unggul dan bermartabat.

Olehnya itu Alkatiri berharap masyarakat Buru tidak termakan narasi-narasi yang dibangun seolah-olah MDR menuduh warga masyarakat Buru mengalami krisis moral yang berkonotasi negatif.

Kaperwil Maluku (SP)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *