A-R-T-I-K-E-L : Dua Pejuang Kemanusiaan yang Menginspirasi Negeri

Dalam kehidupan yang penuh tantangan, ada individu yang berani melampaui batas diri demi membawa perubahan bagi masyarakat. Dua sosok luar biasa yang mewujudkan hal tersebut adalah Hj. Maya Hasmita SP.oG dan H. Jamri ST. Keduanya bukan hanya dikenal sebagai pribadi yang sukses dalam profesinya, tetapi juga sebagai pejuang kemanusiaan yang tak kenal lelah dalam membangun kehidupan lebih baik bagi banyak orang.

Seorang wanita muslim tangguh yang berprofesi sebagai dokter bedah, Hj. Maya Hasmita bukan hanya menyelamatkan nyawa di meja operasi, tetapi juga bertekad menyelamatkan masa depan masyarakat di pelosok desa. Sosoknya dikenal pemurah, rendah hati, dan tidak memandang perbedaan suku atau agama dalam membantu sesama. Baginya, kemanusiaan adalah nilai utama yang harus dijunjung tinggi.

Bacaan Lainnya

Namun, yang membuatnya lebih istimewa adalah cita-citanya yang luar biasa: membangun 75 desa di 9 kecamatan. Mimpi ini bukan sekadar gagasan kosong, tetapi telah menjadi sebuah gerakan nyata. Dengan tekad kuat, ia terus mengupayakan pembangunan di berbagai sektor, dari pelayanan kesehatan yang lebih baik, akses pendidikan yang lebih luas, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Hj. Maya Hasmita tidak hanya turun langsung ke lapangan, tetapi juga menggerakkan komunitas, membangun jejaring, dan mencari solusi bagi tantangan sosial yang dihadapi masyarakat pedesaan. Ketulusannya dalam membantu mereka yang membutuhkan menjadikannya figur yang dikagumi dan dicintai banyak orang.

Di sisi lain, H. Jamri ST adalah cerminan pemimpin sejati yang berdedikasi penuh untuk rakyatnya. Mantan kepala desa selama dua periode ini, telah membuktikan bahwa kepemimpinan bukan sekadar soal jabatan, tetapi soal pengabdian.

Sebagai seorang pemimpin, ia dikenal rendah hati, dermawan, dan mudah bergaul. Tak heran jika namanya dihormati dan dicintai tidak hanya oleh masyarakat, tetapi juga oleh banyak pejabat, terutama di kalangan kepala desa. Keberhasilannya dalam membangun desanya bukan hanya terlihat dari segi infrastruktur, tetapi juga dari kesejahteraan sosial yang meningkat berkat kebijakan dan program yang ia gagas.

Meskipun masa jabatannya telah usai, kepeduliannya tidak pernah luntur. Hingga kini, ia tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial, mendukung pembangunan desa-desa, serta memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan. Baginya, pengabdian bukanlah sesuatu yang berhenti saat jabatan berakhir, melainkan sebuah panggilan hati yang harus terus dijalankan.

Walaupun berasal dari latar belakang yang berbeda, Hj. Maya Hasmita dan H. Jamri ST memiliki satu kesamaan: dedikasi mereka untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Keduanya adalah contoh nyata bahwa kepemimpinan sejati lahir dari ketulusan, keberanian, dan kerja keras.

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, sosok seperti mereka adalah harapan bagi banyak orang. Semangat mereka menginspirasi, aksi mereka menggugah, dan perjuangan mereka adalah bukti bahwa setiap individu dapat membawa perubahan besar bagi dunia.

Kisah mereka mengajarkan kita bahwa keberhasilan sejati bukan diukur dari seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita berikan untuk orang lain.

Semoga semakin banyak pemimpin seperti Hj. Maya Hasmita dan H. Jamri ST yang mampu menggerakkan masyarakat ke arah yang lebih baik dan lebih sejahtera. Karena pada akhirnya, kita semua bisa menjadi bagian dari perubahan—asal memiliki hati yang tulus dan niat yang kuat untuk membantu sesama.(Herman Damanik)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *